Jumat, 10 Juli 2009

untuk wanita yang akan kunikahi

Untuk wanita yang akan kunikahi, “taukah kau siapa diriku?”
“Tidak, emang kamu siapa?”
“Aku hanyalah orang biasa yang juga pengen merasakan indahnya keluarga yang diisi dengan canda tawa yang penuh dengan cinta.”

Untuk wanita yang akan kunikahi, “taukah kau siapa bapakku?”
“Tidak, emang siapa bapakmu?”
“Bapakku adalah seorang pahlawan yang mencari sesuap nasi untuk keluarga dengan merelakan tubuhnya kotor karena lumpur di sawah dan juga panasnya terik mentari di siang hari.”

Untuk wanita yang akan kunikahi, “taukah kau siapa ibuku?”
“TIdak, emang siapa ibumu?”
“Ibuku adalah seorang pekerja keras nan tangguh yang membantu mencari nafkah suaminya untuk keluarga dengan memanfaatkan kemampuannya mengolah bahan mentah menjadi makanan yang lezat untuk selanjutnya dijual kepada para penggila makanan.”

Untuk wanita yang akan kunikahi, “taukah kau rumahku?”
“Tidak, emang kenapa rumahmu?”
“Rumahku adalah istana yang sangat indah penuh kedamaian, walaupun hanya beralaskan tanah dan berdindingkan papan.”

Untuk wanita yang akan kunikahi, “taukah kau dengan saudaraku?”
“Tidak, emang kenapa dengan saudaramu?”
“Saudaraku adalah bidadari-bidadari kecil yang memberiku kekuatan untuk bisa terus maju meraih angan dan cita-cita yang selama ini menjadi bunga tidur disetiap malam-malamku.”

Untuk wanita yang akan kunikahi, “bolehkah aku bertanya kepadamu?”
“Iya boleh, silahkan?”
“Kenapa kau mencintaiku?”
“Simpel saja, karena kau juga mencintaiku.”

Untuk wanita yang akan kunikahi, “tidak menyesalkah kau mencintaiku?”
“Kenapa harus menyesal?”
“Bukankah kau sudah tau siapa bapakku?”
“Iya tau, Beliau merupakan pahlawan bagimu, dan akupun percaya beliau juga bisa menjadi pahlawan untukku juga.”

Untuk wanita yang akan kunikahi, “beranikah kau arungi kehidupan bersamaku?”
“Kenapa ga berani?”
“Bukankah kau sudah tau siapa ibuku?”
“Iya tau, bukankah ibumu juga wanita dan diapun telah membuktikan ketangguhannya dalam mengarungi kehidupan ini, dan akupun yakin kau mewarisi sifat ibumu, jadi apalagi yang harus khawatirkan?”

Untuk wanita yang akau kunikahi, “maukah kau hidup dalam ketidaknyamanan?”
“Kenapa tidak nyaman?”
“Bukankah kau sudah tau rumahku?”
“Iya tau, rumahmu adalah istana yang penuh kedamaian bagimu, dan akupun yakin kedamaian itu akan semakin bertambah dengan hadirnya diriku dalam istanamu itu.”

Untuk wanita yang akan kunikahi, ”siapkah kau hidup dalam kegaduhan?”
“Memang kenapa dengan kegaduhan?”
“Bukankah kau sudah tau bagaimana saudara-saudaraku?”
“Iya tau, mereka semua bagai bidadari-bidadari kecilmu yang merupakan kekuatan bagimu, dan akupun yakin merekapun akan menjadi bidadari-bidadari kecilku dalam menunggu malaikat kecil dalam rahimku nanti.

Untuk wanita yang akan kunikahi, “boleh kah aku bilang sesuatu?”
“Iya boleh, apa yang akan kau katakan?”
“Kaulah wanita yang selama ini aku cari, I Love U.”
“Terimakasih, kaupun pria yang selama ini aku damba, I Love U Too.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda Pengunjung ke :

Website counter