Senin, 15 Juni 2009

Sorot tajam matamu

Sorot matamu tajam bagai pisau yang berkilat terkena pancaran sinar lampu
Menghujam tajam ke dalam bola mataku hingga menusuk jauh ke dalam hatiku
Yang membuatku semakin tertunduk malu tak kuasa menegakkan dagu hanya untuk sekedar menatapmu
Kau begitu ganas dan beringas membiarkan matamu berkeliaran masuk ke dalam relung hatiku
Merobek-robek jantung pertahanan yang sudah aku bangun jauh sebelum kita bertemu di tempat itu
Semakin lama rasa itu semakin mengurungku dalam diam dan bisu yang semakin membeku
Sejalan dengan tatapan matamu yang masih tetep tajam menatap kedua bola mataku seolah kau tahu isi hatiku
Kucoba untuk bangkit dan membalas tatapan matamu yang semakin lama semakin tak menentu
Namun smua usahaku terasa sia-sia karena sampai kau alihkan pandanganmu akupun tak mampu
Akupun bertanya-tanya dalam kebekuan hati, apakah ini yang dinamakan cinta itu?

2 komentar:

  1. cinta menyapa tanpa ketuk pintu
    menyelusup lewat angin, tembus lewat aliran darah
    dan bila ia sudah datang memanggil-manggil
    adakah cara lain yang bijaksana selain menjemputnya?

    BalasHapus

Anda Pengunjung ke :

Website counter